[BERBAGI TERANG] - DESA SOLOK LAI
Awalnya
saya sendiri ga percaya, kalau ditengah pembangunan yang pesat di kota ini,
ternyata masih ada desa yang kondisinya cukup memprihatinkan, akses jalan yang
rusak parah dan hidup tanpa aliran listrik.
Sampai
akhirnya saya mendapat kesempatan untuk melihat langsung desa tsb.
Desa
Solok Lai, namanya.
Yang
ternyata jaraknya hanya kurang lebih 6km dari rumah saya.
Kaget
rasanya begitu melihat kondisi desa ini.
Masih
berada di tengah Timur nya Balikpapan, tapi kondisinya jauh lebih
memprihatinkan dari wilayah yang berada diperbatasan.
Untuk
tiba di Solok Lai, kita masih harus menempuh jarak +/- 4 km dari Gang Rawamangun
Kel. Lamaru.
Jangan
bayangkan jalan mulus, sepanjang jalan kita hanya akan dihadapkan tanah liat
dengan kondisi sangat memprihatinkan, belum lagi kalau hujan, udah deh,
siap-siap aja muter balik ke jalur
alternatif yang jaraknya bisa 2 sampai 3 kali lipat dari jalur utama, ketimbang
kendaraan kalian tergelincir, amblas atau mogok karna kerendem air.
Jika
perjalanan lancar, waktu tempuh yang dibutuhkan untuk sampai ke Desa Solok Lai
dari jalan raya utama adalah kurang lebih 1jam.
Beruntung
perjalanan kami kali ini terbilang cukup lancar.
Walau
salah satu mobil pickup yang ikut dalam rombongan sempat tidak bisa naik di
salah satu tanjakan dan perlu ditarik oleh mobil lain.
Pukul
11.00 WITA kami tiba di Desa Solok Lai setelah menempuh total waktu perjalanan
1 jam 45 menit dari wilayah RingRoad Balikpapan Selatan.
Tujuan
utama kedatangan kami kali ini ke Desa Solok Lai adalah dalam rangka penyerahan
donasi Lampu Tenaga Surya oleh Program Berbagi Terang yang diinisiasi oleh Rawikara Indonesia, sebuah organisasi
nirlaba yang bergerak dibidang pemberdayaan masyarakat.
Ketika
kami sampai, 40 KK RT 09 Desa Solok Lai sudah berkumpul di satu-satunya mushola
yang ada di Desa ini.
Senyum-senyum
ramah warga menyambut kedatangan kami. Senang rasanya bisa berkunjung dan
bertemu warga Desa Solok Lai.
Sebelum
penyerahan lampu donasi, kami mengadakan penyuluhan kesehatan oleh dr. Bumi Herman untuk orang-orang
dewasa, dan dongeng untuk anak-anak desa oleh Mba Bungky Ardian yang juga merupakan Campaigner untuk kegiatan
Berbagi Terang di desa ini.
Setelah
penyuluhan kesehatan dan men-dongeng selesai, kami melakukan penyerahan lampu
tenaga surya yang merupakan hasil donasi dari beberapa orang baik yang telah
terkumpul.
Total
80 lampu tenaga surya untuk 40 KK, dan 1 lampu tenaga surya untuk Mushola
dibagikan.
Kami
tahu, meski apa yang kami beri ini mungkin hanya mampu menyinari sedikit bagian
di Desa Solok Lai, namun kami berharap dengan adanya lampu ini, tidak ada lagi
warga desa yang kesulitan memasak sahur di malam hari selama Bulan Ramadhan
ini, dan tidak ada lagi anak-anak yang kesulitan belajar di malam hari.
Semoga
aliran listrik segera masuk ke Desa Solok Lai, dan pemerataan pembangunan kota
Balikpapan juga bisa segera dirasakan oleh seluruh warga di pinggir kota
Balikpapan, termasuk warga Desa Solok Lai.
——————————————————————
Pukul
13.00 WITA acara penyerahan donasi selesai. Tapi sebelum pulang, kami mampir
disalah satu rumah warga untuk makan siang bersama. Dan menu makan siang kami
yang special hasil masakan salah satu relawan (Sist Dayah) semakin special karena pemandangan tambak dan asri nya
Desa Solok Lai dari teras salah satu rumah warga yang kami tumpangi sangat
memanjakan mata.
Selesai
? Belum
Usai
makan siang, kami menyempatkan berkeliling tambak warga. Angin sepoi-sepoi dan
pemandangan yang super cantik bikin kami enggan pulang.
Ps : Terimakasih Mba Errie, Mba Bungky, Mba Cia, Mba
Icha dan tim Berbagi Terang yang sudah memberi kesempatan saya untuk bisa ikut
terlibat dalam kegiatan penyerahan donasi ini.
Komentar
Posting Komentar