SUDAHKAH KAMU MERDEKA SECARA FINANSIAL ?
Source : Google |
Hai teman-teman,
Pernah ga sih kalian ngalamin “amnesia”
mendadak setiap akhir bulan kalo ditanya “Duit gaji kamu habis buat apa aja sih,
kok udah kerja lama ga punya tabungan, abis-abis aja tiap bulan ?”, atau
tiba-tiba ngerasa panik kalo tiba-tiba ada kebutuhan mendadak yang harus
dibayar tapi ga punya dana simpenan, jadi mau-ga-mau harus ngorbanin sebagian
dana yang mustinya dipakai untuk memenuhi kebutuhan bulanan.
Yaps. Aku pernah ngalamin kedua
hal di atas.
Dan meski udah pernah ngalamin 2
hal di atas, aku sampai bulan lalu masih termasuk orang yang ga begitu
mementingkan yang namanya nabung atau investasi. Dulu aku berprinsip, “Duit mah
ga usah ditimbun-timbun, selama kebutuhan bulanan tercukupi, yaudah.”
Sampai akhirnya bulan lalu, ada beberapa
pengeluaran tak terduga yang tiba-tiba muncul secara bersamaan. Adik paling
bontot udah mulai sidang skiripsi dan persiapan wisuda, which is butuh dana
lebih buat biaya 2 hal itu. Emang sih ada orang tua yang masih nanggung, tapi
aku juga punya tanggung jawab musti bantu orang tua untuk ikut bantu biaya
skripsi dan wisuda si Adik.
Terus, tiba-tiba si motor
kesayangan“ngambek”, minta ganti accu. Ga cukup sampai disitu, pas banget di
bulan itu, ga tau kenapa, nih muka tiba-tiba kedatangan beberapa jerawat bandel,
mau-ga-mau lagi kudu beli skin care yang biasa-nya ga harus dibeli. Fiuh. Mendadak
paniang lah pala awak.
Alhamdulillah sih, semuanya bisa
terbayar dan terbeli, tapi akhirnya kudu ada yang dikorbanin. Duit jajan
bulanan harus diketatin, jadinya sebulan itu musti agak tahan-tahan salero lah
yaaa.
Dan disaat pala masih paniang, ga
sengaja liat insta story dari Kak Andra Alodita (influencer dan blogger) yang waktu itu sharing kalau
Kak Andra sudah memasuki masa #MerderkaSecaraFinansial. What ? Opo meneh itu ?
Penasaran, aku baca tuntas
ulasan Kak Andra soal #FinancialFreedrom, dan rasanya langsung seperti
tertampar bolak balik ceuuuu. Asli rasanya langsung kayak dapat cahaya fajar
gitu. Tersentil tapi juga tersadarkan sama pola pengaturan financial-ku yang
masih super duper amburadul.
Mulai lah dari situ aku ngikutin
segala pembahasan soal financial freedom yang dibahas oleh Kak Andra dan Kak
Randi (Financial Planner yang membantu Kak Andra untuk melalui proses menuju #FinancialFreedom). And it helps me a lot. Seriously.
#BenerinCashFlow adalah hal wajib
yang harus kita lakukan ketika ingin melakukan program menuju
#FinancialFreedom.
Dan untuk memudahkan kita dalam
melakukan perapihan cash flow, kita perlu membagi pemasukan yang kita dapat
setiap bulannya menjadi beberapa pos atau bagian. Pos-posnya bisa dibagi sebagai berikut:
-
Zakat/Sumbangan – minimal 2,5% dari penghasilan.
Ini nih yang bikin konsep #FinancialFreedom dari Kak Andra
dan Kak Randi terlihat istimewa di mataku, karena mereka menempatkan pos zakat
atau sedekah sebagai pos utama dan wajib. Karena perlu kita tanamkan dan yakini,
bahwa “The more we give, the more we get.”
- Dana Darurat – minimal 10-30% dari penghasilan.
Fungsinya apasih Dana Darurat ? Jadi gaes, Dana Darurat ini
adalah dana yang kita persiapkan untuk jaga-jaga kalau misalkan ada sesuatu
yang tidak kita inginkan terjadi dan mempengaruhi financial kita. Mulai dari
tiba-tiba kehilangan mata pencaharian, bencana alam, dll.
Dana Darurat disini sama
sekali ga boleh diutak-atik gaes, emang sengaja disimpen. Dan menurut Kak
Randi, besaran ideal Dana Darurat adalah :
3x dari pengeluaran bulan
untuk yang masih single / belum menikah.
6x dari pengeluaran bulan
untuk yang sudah menikah tapi belum memiliki anak.
12x dari pengeluaran bulan
untuk yang sudah menikah dan sudah memiliki anak.
- Tabungan Investasi – minimal 10-30% dari penghasilan.
Bedanya Dana Darurat dan Tabungan Investasi disini, kalau untuk Tabungan
Investasi disiapkan untuk kalau tiba-tiba kita ada kebutuhan dadakan diluar
pengeluaran rutin bulanan, ya contohnya kayak case dadakan yang aku alami
dicerita di awal tulisan.
- Cicilan dan Hutang – maksimal hanya 35% dari penghasilan.
Kenapa kalo
cicilan dan hutang harus maksimal ? yaiyalah, karena kalau kelebihan atau
kebanyakan, pasti cashflow kita ga bakalan sehat. Jadi sebisa mungkin ya
usahakan kita punya cicilan atau hutang hanya maksimal 35% dari penghasilan, kalau kurang yang lebih cucok.
Terus gimana kalo udah terlanjur lebih dari 35% ? Mungkin temen-temen
bisa menghapus pos Tabungan Investasi, jadi dananya bisa dialokasikan untuk
bayar cicilan dulu, dan tabungan hanya fokus di Dana Darurat dulu saja.
- Pengeluaran Tetap
Setiap Bulan
Disini adalah dana yang disiapkan untuk memenuhi kebutuhan wajib bulanan, mulai dari biaya transportasi, bayar listrik + air, beli bahan makanan, dll.
- Dana Untuk
Liburan/Gaya Hidup/Hiburan
Terakhir, baru deh ketika semua pos sudah terisi, sisa dana yang kita miliki bisa dipakai untuk hiburan, shopping barang-barang diluar kebutuhan pokok, dan syukur-syukur kalau masih bisa dipakai untuk liburan.
Terakhir, baru deh ketika semua pos sudah terisi, sisa dana yang kita miliki bisa dipakai untuk hiburan, shopping barang-barang diluar kebutuhan pokok, dan syukur-syukur kalau masih bisa dipakai untuk liburan.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Well, ga mudah sih memang buat ngerapihin cashflow dan mengubah pola
pengaturan keuangan kita yang lama dan mulai mencoba tertib seperti diatas.
Tapi saya percaya, gak akan ada hasil yang menghinati usaha. Coba dulu,
semangat dulu.
Apalagi setelah liat sharing dari Kak Andra betapa nikmatnya hidup kalau
kita ga perlu lagi terlalu khawatir soal keadaan financial kita, rasanya saya
makin semangat untuk cepat-cepat mencapai target-target di atas.
Asal yang perlu digarisbawahi adalah jangan sampai pola pengaturan keuangan kita kebalik, duit habis buat seneng-seneng dulu, baru sisanya buat nabung dan bayar utang. Itu tuh yang bikin cash flow jadi ga sehat.
Asal yang perlu digarisbawahi adalah jangan sampai pola pengaturan keuangan kita kebalik, duit habis buat seneng-seneng dulu, baru sisanya buat nabung dan bayar utang. Itu tuh yang bikin cash flow jadi ga sehat.
Semoga sharing ini bisa bermanfaat dan bikin kita sama-sama semangat
buat menuju #MerdekaSecaraFinancial.
Rgds,
Riris
Semoga bermanfaat ya Riris, mohon disebarkan informasi untuk teman-teman yang membutuhkan :)
BalasHapusSiap Kak Andra. Terimakasih banyak sudah sharing soal ini dan mampir kemari :)
HapusAku juga udah nulis ini Riris, alhamdulillah sudah punya dana darurat, mampir juga ya ke blog saya Sandraartsense.com salam kenal π
BalasHapusHai Mba Sandra, salam kenal juga :)
HapusAku sudah baca tulisannya Mba, lebih lengkap dan bagus banget π
Wah senangnya sudah tercapai target dana daruratnya. Aku lagi proses nih Mba, hampir menuju setengah jalan, semoga bisa konsisten dan cepat nyusul Mba Sandra dan Kak Andra juga tercukupi target dana Darurat ππ»π
Aku udah coba terapin cashflow kaya gini, some works and some fails haha, kadang ada pengeluaran diluar budget yg jumlah cukup besar, ini merusak cashflow hahaha
BalasHapusSemangat Mba. Emang berat nih jalannya biar bisa merdeka.
HapusAku juga kok ngalamin kayak gitu, tapi biasanya kalau aku pas lagi tiba-tiba ada pengeluaran dadakan di luar budget, aku siasatin mau-ga-mau motong duit jajan di bulan itu. Agak nyiksa sih, tapi demi tercapainya cashflow seimbang harus dipaksain.
Bisa juga dengan bikin pos dana simpanan selain dana darurat Mba, ini bisa dipakai kalau pas lagi ada kebutuhan di luar yang udah di budget-in dan biar ga ganggu jatah lainnya.
Thanks for sharing btw Mba :)
Thanks infonya. Oiya, ngomongin bebas finansial, kamu juga bisa loh meraih kondisi itu asal tau cara dan proses yang harus dilewati. Salah satu kuncinya bisa kamu lihat di sini ya teman-teman: Raih Kebebasan Finansial ala Robert T Kiyosaki
BalasHapus