Cerita Riris

Segala sesuatu yang didesain dengan warna hitam memang selalu menarik perhatian saya. Begitu juga dengan Novel Egosentris ini. Begitu melihatnya di display buku salah satu toko buku ternama itu, saya langsung penasaran.  “ Novel apa sih ini ?” Eh kebetulan bukunya sudah ada yang terbuka plastiknya. Langsung lah saya buka dan baca. Voilaaaa, saya langsung jatuh cinta begitu membaca lembar pertama prolog . “Pada suatu pertemuan, kita seolah menemukan penjelasan, dari semua tunggu yang rela kita nantikan tanpa lelah. Pada suatu kehilangan, kita sadar. Bahwa penjelasan baru saja tiba, sedang diawal, hanyalah pertanyaan yang menjelma jawaban” Ok fix saya beli. Tanpa pikir panjang saya langsung bergerak membawa buku ini menuju kasir. Egosentris adalah Novel ketiga dari Syahid Muhammad , setelah sebelumnya berkolaborasi dengan Stefani Bella menghasilkan Novel Kala dan Amorfati . Novel yang baru diterbitkan bulan Maret 2018 ini menceritakan perjalanan

“Salah satu kunci kesuksesan adalah konsistensi.”  Itulah pesan utama yang saya tangkap dan bawa pulang dari Blog Workshop bertema “Create Opportunies from Blogging” bersama Mba Ani Berta (Founder Indonesian Social Blogpreneur) dan Mba Riri Restiani (Lifestyle Blogger & Entrepreneur) hari Sabtu, 19 Mei 2018 lalu. Beruntung, semenjak bergabung dalam Komunitas Balikpapan Blogger , saya mendapat banyak kesempatan untuk menambah ilmu dan pengetahuan mengenai blogging langsung dari pakar-pakarnya. Salah satunya dari Mba Ani dan Mba Riri ini. Pukul 14.30 WITA, satu persatu peserta workshop tiba di lokasi workshop, yaitu di Kantor Indosat Ooredoo yang terletak di Jl. MT. Haryono Balikpapan Selatan. Seluruh peserta yang datang harus melakukan registrasi ulang terlebih dahulu. Usai melakukan registrasi dan sembari menunggu peserta lainnya tiba, saya dan beberapa peserta lain yang kebetulan juga teman saya memanfaatkan waktu untuk foto-foto. Pukul 15.00

Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Tahun ini, untuk pertama kalinya Muda Mengajar mengadakan event Buka Bareng adik-adik didik dan volunteer dimasing-masing lokasi ajar. Ide ini muncul dari Mas Yoyok, salah satu volunteer baru di Muda Mengajar. Minggu, 20 Mei 2018. Muda Mengajar Buka Bareng pertama dilaksanakan di Kampung Bu ton. Sejujurnya keputusan untuk melaksanakan kegiatan Buka Bareng ini terbilang cukup mendadak. H-2 temen-temen volunteer baru sepakat untuk mengadakan buka bareng ini. Tapi alhamdu lillah, berkat kebaikan dan kerjasama teman-teman volunteer, meski dengan waktu singkat, semua persiapan bisa dilaksanakan dengan baik. Selain Buka Bareng, yang spesial, hari ini adik-adik kedatangan tamu dari Manajemen Hotel 76 Balikpapan yanh ikut datang untuk mengajar, bermain dan menyerahkan donasi alat tulis untuk adik-adik didik Muda Mengajar di Kp. Buton. Antusias adik-adik untuk kegiatan ini, luaaaaarrr biasaaa. Bayangin aja, semestinya acara

Awalnya saya sendiri ga percaya, kalau ditengah pembangunan yang pesat di kota ini, ternyata masih ada desa yang kondisinya cukup memprihatinkan, akses jalan yang rusak parah dan hidup tanpa aliran listrik.  Sampai akhirnya saya mendapat kesempatan untuk melihat langsung desa tsb.  Desa Solok Lai, namanya. Yang ternyata jaraknya hanya kurang lebih 6km dari rumah saya. Kaget rasanya begitu melihat kondisi desa ini. Masih berada di tengah Timur nya Balikpapan, tapi kondisinya jauh lebih memprihatinkan dari wilayah yang berada diperbatasan. Untuk tiba di Solok Lai, kita masih harus menempuh jarak +/- 4 km dari Gang Rawamangun Kel. Lamaru.  Jangan bayangkan jalan mulus, sepanjang jalan kita hanya akan dihadapkan tanah liat dengan kondisi sangat memprihatinkan, belum lagi kalau hujan, udah deh, siap-siap aja muter balik ke  jalur alternatif yang jaraknya bisa 2 sampai 3 kali lipat dari jalur utama, ketimbang kendaraan kalian tergelincir, amblas atau mogok karna k